Torch Today

Pendidikan ideal untuk pembelajaran bahasa Inggris bagi tingkat sekolah dasar adalah dengan menggunakan metode learning by playing sesuai dengan karakteristik anak didik sehingga belajar bahasa Inggris dirasakan menyenangkan.
Adapun penjabaran materi bahasa Inggris yang harus dikuasai oleh anak didik tingkat sekolah dasar adalah:
1. Pronunciation (pengejaan)
Ini adalah langkah dasar yang wajib dikuasai oleh anak didik. Kita bisa membuat satu materi khusus tentang mengeja, dengan pemberian kosakata dan pelatihan yang bertingkat. Tiap kelas diberi pembelajaran mengeja dengan kosakata yang berbeda, semakin tinggi kelasnya, maka kata-kata yang dilatih untuk diejapun semakin sulit. Misalnya, standardisasi pengejaan kata untuk kelas satu terdiri dari tiga huruf, dengan jenis kata yang beraneka ragam (kata benda, kata kerja, dll), sedangkan untuk kelas enam terdiri dari enam atau tujuh huruf.

2. Vocabulary (kosakata)
Memperkaya pembendaharaan kata dapat dilakukan secara bersamaan dengan materi lainnya. Setidaknya, dalam satu hari setiap anak didik mendapat kelompok kata yang baru, sesuai dengan tingkat kelasnya. Pemberian kosakata ini dimulai dengan lingkup yang paling kecil hingga besar, seperti pemberian kata-kata benda dan kerja yang ada atau yang dilakukan di dalam kelas, hingga ke lingkup yang lebih luas seperti sekolah, rumah sakit atau di sekitar kota.
Cara menghapal kosakata bagi anak didik adalah hal yang tersulit, terutama bagi anak didik tingkat sekolah dasar. Tapi kita bisa membuat pelatihan sehingga kata yang sudah kita berikan dapat tetap mereka pakai, dan kita, sebagai pengajar dapat terus mengevaluasi sejauh mana kemampuan hafalan mereka; jika satu anak dirasakan sudah bisa menguasai kelompok kata tertentu, maka kita bisa memberinya kelompok kata yang baru. Pelatihan dan penghafalan ini dapat dilakukan baik secara verbal maupun non-verbal. Secara verbal misalnya, setiap hari ada empat atau lima kosakata yang harus dihafal, berikut dengan artinya. Pengevaluasian bisa dilakukan dengan menyuruh anak didik mengulang atau menyebutkan kata-kata terebut esok harinya dan mampu mengartikannya dan menunjuk bendanya (jika ada kata eraser, ia mampu menunjuk kata tersebut di dalam kelas). Sedangkan secara non-verbal, kosakata yang akan diberikan ditulis tanpa artinya di dalam papan tulis. Anak didik dibimbing mengucapkannya, sementara itu artinya kita berikan dengan membuat gerakan yang mengacu pada arti kata tersebut (jika kata itu adalah pen, maka kita membuat gerakan sedang menulis). Ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir anak, tapi juga dapat membuat anak lebih mudah menghafalnya.
3. Grammar (tata bahasa)
Pembelajaran grammar (struktur tata bahasa) tentunya harus disesuaikan dengan tingkat kelas anak didik. Tapi untuk tingkat sekolah dasar secara keseluruhan, materi grammar yang cocok adalah apa yang dapat kita sebut dengan easy grammar dan easy tenses. Easy grammar terdiri dari struktur aplikasi yang mudah digunakan berikut penggunaan ekspresi-ekspresi yang mudah, seperti part of speech, demonstrative, modal dll. Sedangkan easy tenses mencangkup present, past, continuous, dan future tense. Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran grammar ini adalah mencapai tujuan agar anak didik mampu membuat pola kalimat sederhana (SPO), dapat membedakan penggunaan satu tenses dengan tenses lainnya, dan yang terpenting, anak didik mampu mengenali perubahan kata kerja dalam tenses, baik kata kerja beraturan dengan tidak beraturan, dengan ekspektasi mampu melafalkannya, menghafalnya, menulisnya, dan mengetahui artinya.
Bagaimana proses implementasinya? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, belajar sambil bermain dapat menjadi metode yang baik, meski ini tidak menafikan metode monolog dalam kelas, tapi yang jelas, proporsinya harus seimbang. Bermain dapat dilakukan dengan membuat game-game yang asyik yang disesuaikan dengan materi yang akan diberikan. Misalnya, pembelajaran pronunciation, vocabulary dan grammar dapat dilakukan secara bersamaan dengan mengadakan permainan treasure hunting, atau pemecahan kode-kode seperti dalam cerita Da Vinci Code, yang setiap petunjuk memuat kode-kode yang menggunakan materi yang sedang dipelajari. Petunjuk terakhir akan mengarah pada harta karun yang berisi hadiah bagi anak didik yang mampu memecahkan kode-kode.
Selain itu, permainan seperti scrabble dan spelling bee juga dapat berperan, dan jika diperlukan, untuk meningkatkan motivasi anak, diadakan kontes scrabble atau spelling bee. Untuk pengevaluasian kosakata dan grammar, kita bisa mengadakan semacam drama kecil; setiap anak diberi script sederhana, lalu adegan drama dipraktikkan di dalam kelas dengan berkelompok. Atau bisa juga dengan mengadakan materi mengarang (untuk kelas 5 atau 6), dan mempresentasikannya di depan kelas atau bisa juga pada acara parents day.

0 comments

Post a Comment

Torch Stories

Chat Here


ShoutMix chat widget

Recent Posts

Video Today

Photo Gallery